after long time,, finally aq berhasil menumpah-ruahkan this memory. Niat nya sich dah lama mo ngebagi cerita ini, sehari setelah kejadian itu. tapi baru liburan Lebaran kemarin aq memulai nya and last saturday night qu finish kan..
o iya this saturday me n friends will go to Bali n Lombok islands for eight days, enjoying our special holiday,, yach skalian menyemarakkan program visit indonesia 2008 lah ;) ntar ku share dech dsini.
Rabu 12 agusutus 2008,, pagi yang cerah, secerah hati kami para pelaksana di bidang pkb (aq, dona, danil, venny n eko), tapi tidak dengan kondisi perut kami.. gelap gulita alias keroncongan terutama aq..
07:45wib,, batas akhir waktu absensi. Kami dah hadir duduk manis d kursi masing2. Aku nyalakan komputerku, ku liat berkas2 yang harus dikerjakan hari itu, dan ada beberapa amplop surat yang harus diposkan. Seperti biasa aku tanya dona,
poet : “dona ada surat yang mo diposkan??”
doncess : ‘ada, banyak..’
poet : “ayok, kita k kantor pos don, ato kalo gak aq titip yaa..”
doncess : ‘aq kira kau yang mo k kantor pos, aq titip..’
poet : “yee, titiplah don..” (nada merayu)
doncess : ‘jelas gak?? Kalo jelas gpp,, utangmu dah 2 yach,, jadi kapan mo dibayar??’
(nada pengen dan muka mesum)
poet : “uwak2 kau,,”
doncess : ‘ntarlah, ku amplopin dulu ini smua, nti skalian sarapan.. kau dah sarapan??’
poet : “mo sarapan dmana?”
doncess : ‘bla..bla..bla..’
poet : “bla..bla..bla..”
sekitar 20 menit kmudian kami dah diatas kijang innova hitam pinjaman (mobil baru milik salah seorang kasi di bidang pkb) yang dikaca depannya ada sticker lambang mabes polri yang dikemudikan eko (sebenarnya eko disuruh ngambil plat yang baru tuk mobil ini),, ini pertama kalinya kami berlima sarapan bareng, karna aq dah laper buanggett maka ketika ditanya apakah k kantor pos dulu ato sarapan dulu, aq pilih sarapan dulu donkk..
Kami menuju t4 sarapan favorite dona n danil, warkop harapan, tepatnya ‘mi_sop di jln gurilla’. Begitu sampai dilokasi (syuting kale) aq tuh udah gak perhatian lagi ma sekeliling, masih dimobil aja aq dah ngebayangin enaknya risol hangat pake saus sambal ala warkop harapan (kebiasaan jelek kalo dah kelaperan). Jadi keingat pesan ‘makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang’, tapi emang dampak lapar itu bahaya lho guys..
Turun dari mobil aq langsung duduk dimeja kosong yang dekat dengan gerobak minuman abang itu dan minta risol. Kebetulan disitu ada 3 meja dan hanya 1 yang berisi di ujung sana. Teman2 masih sempat melihat seorang wanita dan seorang pria yang duduk dsana.
Setelah pesanan datang, kami mulai tugas kami menghabiskannya sambil berceloteh, bercanda, tertawa dengan jokes nya dona n danil yang makin hari makin gak waras sepertinya. Kami makan dan tertawa sepuasnya, seakan dunia ini kami yang punya. Masih menurut teman2, dua orang yang diujung sana gak berapa lama kami datang langsung keluar mereka. Trus meja disebelah kami juga sempat diisi orang sesudah kami datang dan udah keluar sebelum kami.
Setelah kenyang dan menyelesaikan pembayaran kami pun melanjutkan perjalanan menuju k kantor pos pusat yang merupakan titik 0 Km jalanan dikota Medan, yang berada di seberang lapangan merdeka. Tapi...nih dia,, tapi baru aja mobil kami sampai disamping pizza hut di jalan multatuli perempatan sudirman kami distop sama orang tak dikenal (OTK),,maksudnya orang yang gak kami kenal,,secara kan belum kenalan neng..
Pada saat itu karena udah kenyang ato karena dah capek kebanyakan ketawa kami smua pada diam,, hanya danil yang mencoba memulai pembicaraan dengan menunjukkan sebuah palu besi putih yang dia temukan di lantai mobil dibawah kakinya (danil duduk disamping eko). Dona duduk diantara aq dan venny di jok tengah. And yang pertama sadar mobil kami yang diberhentikan tuh malah venny,,dia ngomong,, “ada apa itu, razia yach?? tapi mobil yang depan koq gak??” Baru kami semua sadar ternyata didepan kami dah berhenti 2 orang lelaki lainnya yang turun dari sepeda motornya dan langsung berdiri didepan mobil kami. Melihat kebelakang ternyata ada sepeda motor dan sebuah mobil yang udah ngawal kami. Saat itu kami baru sadar, sejak keluar dari warkop tadi kami udah dibuntuti ma OTK itu.
Dona dah nebak dluan bahwa mereka adalah polisi yang tidak berseragam alias berpakaian preman. Kami smua terkejut (berani sumpah kami gak ada yang bawa shabu koq..), eko menurunkan kaca jendelanya, salah satu orang itu mengatakan bahwa dia polisi dan menyuruh eko untuk memasukkan mobilnya ke pelataran parkir pizza hut karena dia ingin memeriksa mobil itu sambil memegang sebuah kertas bahwa ada pengaduan dari seseorang yang bernama yosi korban perkosaan yang dibuang dijalan tol. Tapi kami kurang jelas dengan perkataan beliau dan mengira mobil itu ada masalah, apalagi melihat sticker dikaca depan itu (yang sempat juga dilihat oleh orang2 itu),, kami suruh eko untuk menghubungi bapak pemilik mobil itu bila emang ada masalah dengan mobil itu.
Smua itu terjadi dengan cepat (emang sepertinya mereka dah terbiasa dengan gerak cepat) sehingga membuat kami terkejut dan sedikit nervous,, apalagi melihat tampang mereka, serasa gak mo deh berurusan dengan mereka.. aq gak mo melihat langsung k arah mereka tapi dengan melihat sepintas aku perkirakan mereka sekitar 8-10 orang-an,, macem kami buronan aja pun. lelaki yang menyuruh putar mobil itu makin teriak2, apalagi jalanan udah mulai macet,, kami putuskan untuk tidak ada yang keluar dari mobil kecuali eko.
Begitu mobil kami dah parkir, mereka menyuruh eko turun. Eko bertanya “ada apa ya pak??” si otk itu menjawab “gini pak, ini masalah perkosaan yosi” Dengan nada tinggi dan membanting pintu mobil eko turun dan berkata “iya tapi caranya itu,, kami kan juga manusia.. kami juga aparatur negara.” Si bapak tersebut sedikit kaget dan mengeluarkan dompet nya lalu menunjukkan kartu identitasnya kepada eko. Aq juga menurunkan kaca jendelaku (kebetulan aq duduk dibelakang eko) sambil menunjukkan kop amplop yang mo diposkan (kami gak da yang bawa name tag) aq bilang k mereka “kami pegawai departemen keuangan” (tapi sumpah aq suka banget dengan gaya eko pada waktu itu,, pas banget,, eko ngemop orang yang ngaku polisi,, kerrenn,, I like your style ko) baru deh orang2 itu agak lunak.
Kemudian dia menjelaskan kepada eko bahwa yosi melihat orang yang memperkosanya yang bernama robi ada didalam mobil kami yaitu lelaki yang memakai baju hitam. Eko pun jawab bahwa gak ada yang bernama robi dan memakai baju hitam. Dia bertanya ke temannya yang berdiri agak jauh dan mengawasi kami. Abang yang ditengah itu katanya, ternyata dia menunjuk dona (dona pake baju warna biru gelap). Eko pun mengetuk jendela mobil, dan setelah kubuka si abang itu langsung bertanya kepada dona
Polisi : “robi? Anda kenal dengan yosi??”
Dona : “yosi mana?? Saya dona bukan robi..”
Tiba-tiba didepan jendela muncul cewek pakai kaos putih lengan pendek, celana jeans yang sangat pendek (hot pants yach istilahnya), pake sandal jepit, rambut sepunggung di ikat ekor kuda kebelakang, gak putih dan gak hitam, agak kurus dan masih terlihat bekas2 luka diwajah dan tubuhnya.
Dona : “eh yosi, ada apa yos, ngapain disini, kenapa??”
Pada waktu itu aq dah gak bisa mikir apa2, hanya dua kata yang ada dikepalaku. ..GAWAT NICH..
Dona pun turun dari mobil dan menjelaskan bahwa dia bukan robi dengan menunjukkan KTP nya (dengan alamat di jln sukamulia, tempat kos lamanya), yang dicatat oleh polisi tersebut (polisi bego padahal tuh KTP dah expired alias gak berlaku lagi). Menjelaskan knapa dia bisa kenal dengan yosi (padahal kalo aq ngeliat wajahnya yosi seakan bingung,, kenal ato gak ma dona). Ternyata yosi adalah temannya teman dona yang bernama mr.X, kuliah di USU bareng yosi, pernah dikenalkan dengan dona dan setelah itu ketemu sekali lagi beberapa tahun yang lalu (jadi mereka hanya 2 kali pernah ketemu). Dona juga menjelaskan bahwa dia sempat membaca berita itu dikoran sekitar bulan Pebruari lalu, dan gak nyangka bahwa itu yosi temannya teman dona. Mengatakan bahwa dia kerja di GKN, boleh datang ksana kalo gak percaya. Menyebutkan nama bapaknya yang juga polisi yang dinas di Langsa. Pokoknya segala hal yang meyakinkan mereka bahwa dia ‘orang baik’ (gak koq bercanda don), bahwa dia bukan orang yang dicari oleh mereka, dengan gaya nya dona gitu lho ;P
Polisi itu dah mulai ketakutan dan marah dengan yosi, menanyakan kembali dengan pasti kepada yosi bahwa yang memperkosanya dona ato bukan. Si Yosi mulai pucat dan bingung dia berkata “lebih tinggi dan lebih putih lagi” maksudnya dari dona,, sambil duduk diatas motor ‘RX King’ si polisi ( bisa bayangin gak,, dia pake ‘hot pants’ trus nyandar sambil berusaha duduk diatas motor besar, smua orang disitu bisa melihat pemandangan yang ‘wow’ itu. Pantasan aja lo diperkosa pikirku saat itu, jangan2 abis nih polisi itu yang memperkosamu,, suudzon mode on).
Dengan agak sedikit gemetaran (gak segitu nya kale) dua orang polisi tuh menunjukkan kertas yang dari tadi dipegangnya, menjelaskan seluruh masalahnya, bahwa yosi diculik dan berusaha diperkosa dimobil yang dikemudikan dijalan tol, yosi nya berontak dan melompat dari mobil. Robi itu dah diburon tapi belum ketangkap juga (kalo diculik koq tau namanya robi yaa?? Sempat kenalan apa??), dan dua orang yang tadi sarapan dimeja ujung di warkop tadi adalah yosi dan temannya. Begitu melihat dona turun dari mobil dan mereka sempat bertatapan, yosi terkejut (dona juga terkejut dan mrasa kenal dengan cewek itu tapi karena dia bersama cowok jadi dona diam aja), mungkin karena dia baru keluar dari rumah sakit dan masih trauma dan dia pernah kenalan dengan dona jadi dia merasa bahwa dona itu adalah lelaki yang memperkosanya. Mereka langsung keluar dari warkop dan menelepon polisi,, dan mereka pun mengintai kami (halah.. bahasanya, seperti pemburu aja pake mengintai segala).
Dan sekali lagi si polisi bertanya k yosi bahwa dona bukan orangnya,, dan dona pun masih berusaha meyakinkan bukan dirinya dengan mengatakan silahkan datang k kanwil pajak jika masih diperlukan (emang kau kira bakalan dibelain dirimu don ma kasi mu?? jangan2 langsung dibilang ‘ini orangnya pak langsung dibawa aja’),, akhirnya mereka minta maaf kepada kami (..maaf sih maaf tapi caranya itu lho..). Kami pun melanjutkan perjalanan kami sambil tertawa dan mengejek dona habis-habisan huaahahaha.. Tenang aja don, kami percaya koq sama mu.
Sampai diperempatan ‘waspada’ kami melihat wanita yang gak waras dengan pakaian koyak2 berdiri ditepi jalan,, nah kalo ini baru kami percaya korbannya dona ;P
Sampai diruangan kami ceritakan kejadian pagi itu, dan masing2 punya komentar sendiri, pokoknya jadi berita terhangatlah.. Akhirnya aq punya tambahan ejekan buat dona, makanya don muka mu itu muka mesum,,ha..ha..
Dan ketika kutanyakan apakah mereka percaya kalo misalnya aq yang mengadukan dona memperkosaku??,, smua diam gak da yang jawab. Pertanyaan gak penting.